MANUSIA & CINTA KASIH
MANUSIA &
CINTA KASIH
Di Susun Oleh :
Muhammad
Alvendra Ihza
14116159
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
DAN TEKNOLOGI INFORMASI (FIKTI)
DAN TEKNOLOGI INFORMASI (FIKTI)
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016/2017
KATA PENGANTAR
Segala puji
bagi Tuhan Yang Maha Esa, saya dapat menyelesaikan tugas Softskill ini yang berjudul “Manusia
& Cinta Kasih”. Pembuatan penulisan ini
menjelaskan tentang Manusia & Cinta Kasih. Penulisan ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun
penulisannya. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun, khususnya dari Dosen
Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi saya untuk lebih baik di masa yang akan datang.
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
IBD adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengcrtian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dalam
kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah
Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’.
Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang
bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari The
Humanities diandaikan seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities
berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo
humanus atau manusia berbudaya. Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka
harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities di samping tidak mehinggalkan
tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Kendatipun demikian,
Ilmu Budaya Dasar (atau Basic Humanities) sebagai satu matakuliah tidaklah
identik dengan The Humanities (yang disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi:
Pengetahuan Budaya) Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan
yang mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus bahasa
indonesia W.J.S Poerwa Darminta. Cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sayang
ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan, kata kasih
artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Maka,
pengertian cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat
rasa cinta kepada sesorang. Dan, cinta kasih bisa juga diartikan sebagai
perasaan suka atau sayang kepada seseorang dan juga disertai dengan menaruh
belas kasih.
Victor Hago menyimpulkan,
“mati tanpa cinta sama halnya dengan mati dengan penuh dosa”. Dan Erich Fromm
dalam bukunya menyebutkan, “cinta itu yang paling utama adalah memberi, bukan
menerima. Yang paling penting dalam memberi adalah hal-hal yang sifatnya
manusiawi, bukan material. Yang merupakan ungkapan paling tinggi dari
kemampuan”. Cinta dapat berlangsung sesaat, tetapi rasa kasih sayanglah yang
akan menuntun dan melanjutkan seseorang untuk mengetahui apa itu arti cinta
yang sesungguhnya. Setiap orang memang mempunyai pengertian cinta yang berbeda,
tergantung individu itu sendiri yang mengalami suatu kejadian atau pengalaman
yang ia alami.
Pengertian cinta kasih
adalah suatu perasaan ingin memberikan kasih sayang, perlindungan, kenyamanan,
kebahagiaan, dan ketentraman kepada seseorang secara tulus dan ikhlas tanpa ada
paksaan atau tuntutan dan tanpa berharap imbalan apapun. Cinta kasih bersifat
universal, kita dapat memberikan cinta kasih kita kepada siapa saja. Misalkan
orangtua, keluarga, teman, pacar dan orang-orang sekitar.
Cinta selalu menyatakan
unsur-unsur dasar tertentu, yaitu :
- Pengasuhan : contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya; bagaimana seorang ibu dengan rasa cinta kasihnya mengasuh anaknya dengan sepenuh hati.
- Tanggung jawab : dalam arti benar adalah sesuatu tindakan yang sama sekali sukarela yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukkan penyelenggaraan atas hubungan fisik.
- Perhatian : yang berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya.
- Pengenalan : merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Dengan keempat unsur
tersebut, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan suatu
cinta dapat dibina secara baik.
3 Unsur Dalam Segitiga Cinta
Menurut Dr. Sarlito W.
Sarwono juga mengemukakan pendapat bahwa cinta juga memiliki 3 unsur, yaitu :
1. Ketertarikan : adalah adanya
perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi
dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau ada janji dengan dia harus
ditepati, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia.
2. Keintiman : adanya kebiasaan
dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada
jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan
sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya. Makan minum dari
satu piring-cangkir tanpa rasa risih, pinjam meminjam baju, saling memakai uang
tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan sebgaianya.
3. Kemesraan : adalah adanya
rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak
bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
Cinta memiliki tiga
tingkatan, yaitu:
- Cinta tingkat tertinggi
Adalah cinta kepada Allah,
tak diragukan lagi bahwa seorang yang telah merasakan kelezatan iman di dalam
hatinya, ia akan mencurahkan segala cintanya hanya kepada Tuhan. Karena ia
telah meyakini bahwa dzat Tuhanlah yang maha sempurna, maha indah dan maha
agung. Tak ada satupun selain Dia yang memiliki kesempurnaan sifat-sifat
tersebut. Maka dengan ketulusan iman yang sejati itulah yang harus diikuti
karena Dialah yang maha tinggi, maha sempurna dan maha agung.
- Cinta tingkat menengah
Adalah cinta kepada orang
tua, anak, saudara, istri atau suami dan kerabat. Hakikat cinta menengah adalah
suatu energi yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Ia timbul dari perasaan
seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga, kekerabatan, atau persahabatan.
Karena hubungan cinta, kasih sayang dan kesetiaan di antara mereka semakin
akrab. Berangkat dari perasaan lembut yang ditanamkan oleh Tuhan dalam hati dan
jiwa seseorang inilah, akan terbentuk perasaan kasih sayang dan cinta dari
seseorang terhadap orang lain: seorang anak terhadap orang tuanya, orang tua
terhadap anak-anaknya, seorang suami terhadap istrinya atau sebaliknya istri
terhadap suaminya, cinta seseorang terhadap sanak saudara dan keluarganya,
cinta seseorang terhadap sahabatnya, atau seorang penduduk pada tanah airnya.
Adapun pengaruh yang
ditimbulkan oleh cinta menengah ini akan nampak jelas hasilnya. Jika bukan
disebabkan perasaan kasih sayang yang ditanamkan oleh Tuhan dalam hati,
sepasang suami istri, tentu tidak akan terbentuk suatu keluarga, tak akan ada
keturunan, tak akan terwujud asuhan, bimbingan dan pendidikan terhadap anak.
- Cinta tingkat terendah
Adalah cinta yang lebih
mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal. Cinta tingkat
terendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan.
Karena itu ia adalah cinta rendahan. Bentuknya beraneka ragam, yaitu:
- Cinta kepada thagut. Thagut adalah syetan, atau sesuatu yang disembah selain Tuhan.
- Cinta berdasarkan hawa nafsu.
- Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal.
Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam kehidupan manusia,
cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai
dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan
anaknya, hartanya atau ALLAH dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa
didapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
- Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya
dengan dorongan menjaga diri untuk tetap hidup, mengembangkan potensi diri dan
mengaktualisasikan dirinya. Jadi ia mencintai sesuatu yang membuat dirinya
menjadi lebih baik. Dan sebaliknya dia akan membenci sesuatu yang membuat
hidupnya sedih atau terancam mara bahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta
alamiah manusia terhadap dirinya sendiri, kecenderungan untuk menuntut segala
sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindarkan segala
sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad
SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu mereka akan
memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjuhkan dirinya dari segala
keburukan.
Diantara gejala yang
menunjukkan kecintan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang
sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan
memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan
hidup. (QS, al-“Adiyat, 100:8)
Diantara gejala lain yang
menunjukkan kecintaan manusia pada dirinya sendiri ialah permohonannya yang
terus-menerus agar dikaruniai harta, kesehatan dan berbagai kebaikan dan
kenikmatan hidup lainnya. Dan apabila ia tertimpa bencana, keburukan atau
kemiskinan, ia merasa putus asa dan mengira ia tidak akan bisa memperoleh
karunia lagi. (QS, Fushilat, 41:49)
Namun hendaknya cinta
manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebihan dan melewati batas. Sepatutnya
cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta
berbuat kebajikan kepada mereka.
- Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup
dengan penuh keserasian, ketentraman serta keharmonisan dengan orang lain,
setiap manusia harus menghilangkan sifat egois atau ingin menang sendiri dan
juga membatasi rasa cintanya kepada diri sendiri. Al-Qur’an juga menyeru kepada
orang-orang yang beriman agar saling cinta mencintai seperti cinta mereka
terhadap diri sendiri.
- Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan
dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang,
keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor primer
bagi kelangsungan hidup keluarga:
“Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21)”
Dorongan seksual melakukan
suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat
dorongan seksualah terbentuk keluarga. Dari keluarga terbentuk masyarakat dan
bangsa. Dengan demikian bumi menjadi ramai, bangsa-bangsa saling mengenal,
kebudayaan berkembang dan ilmu pengetahuan dan industri menjadi maju. Islam
mengakui dorongan seksual dan tidak mengingkarinya. Jelas dengan sendirinya ia
mengakui pula cinta seksual yang menyertai dorongan tersebut. Sebab ini
merupakan emosi alamiah dalam siri manusia yang tidak dilingkari, tidak
ditentang ataupun ditekan. Tapi di Islam hubungan ini hanya boleh dilakukan
secara sah yaitu melalui “perkawinan”.
4. Cinta Keibuan
Kasih sayang itu bersumber
dari cinta keibuan, karna cinta keibuan ini yang palis asli dan terdapat pada
diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri karena ibu dan anak mempunyai ikatan
fisiologi, sehingga seorang ibu akan memelihara anaknya dengan penuh hati –
hati serta penuh keibuan dengan cinta kasih yang tanpa pamrih atau
belaskasihan.
5. Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah
dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang
menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya, maka para ahli ilmu jiwa modern
berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti
halnya dorongan ke ibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas
dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena mereka sumber kesenangan dan
kegembiraan baginya, sumber kekuatan dan kebanggaan, dan merupakan faktor
penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya dia
setelah meninggal dunia. Ini terlihat jelas dalam do’a Zakaria as, yang memohon
pada ALLAH semoga ia dikarunia seorang anak yang akan mewarisinya dan mewarisi
keluarga Ya’qub:
“Ia berkata: “Ya Tuhanku,
sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku
belum pernah kecewa dalam berdo’a kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya
aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang
yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan
mewarisi aku dan mewarisi keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku,
seorang yang diridhai : QS, Maryam, 19:4-6”
Cinta kebapakan dalam
Al-Qur’an diisyaratkan dalam kisah nabi Nuh as. Betapa cintanya ia kepada
anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta, kasih
sayang, dan belas rasa kasihan, untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam
ditelan ombak:
“……Dan Nuh memanggil anaknya
– sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil : “Hai…anakku, naiklah
(kekapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang
kafir”. (QS, Yusuf, 12:48)
Cinta itu nampak pula dalam
doa nabi Nuh as, yang memohon pada ALLAH semoga anaknya selamat:
“Dan Nuh berseru kepada
Tuhannya sambil berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku,
dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang
seadil-adilnya (QS, Hud, 11:45)”
Biasanya cinta kebapakan
nampak dalam perhatian seorang bapak pada anak-anaknya, asuhan, nasehat, dan
pengarahan yang diberikannya pada mereka, demi kebaikan dan kepentingan mereka
sendiri.
6. Cinta Kepada ALLAH
6. Cinta Kepada ALLAH
Puncak cinta manusia, yang
paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada ALLAH dan
kerinduannya kepada-Nya. tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja,
tetapi juga dalam tindakan dan tingkah lakunya, semua tingkah laku dan tindakan
ditujukan kepada ALLAH.
“Katakanlah: “Jika kamu
(benar-benar) mencintai ALLAH, ikutilah aku, niscaya ALLAH mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu”. ALLAH maha pengampun lagi maha penyayang” (QS, Ali
Imran, 3:31)
Cinta yang ikhlas seorang
manusia kepada ALLAH akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang
mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan
lainnya. Cinta ini pun akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada sesama
manusia, hewan, semua makhluk ALLAH dan seluruh alam semesta. Sebab dalam
pandangannya semua wujud yang ada di sekelilingnya mempunyai manifestasi dari
Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spritualnya dan harapan
kalbunya.
7. Cinta Kepada Rasul
7. Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang
diutus oleh ALLAH sebagai rahman bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat
kedua setelah cinta kepada ALLAH. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna
bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur
lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan
mencintai Rasulullah yang telah menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan
penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar diseluruh penjuru dunia, dan
membawa kemanusiaan dari kekelaman kesesatan menuju cahaya petunjuk.
Ayat – Ayat Al-Qur’an Tentang Cinta
- “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. (Al-Fatihah: 1)
- “Katakanlah (Wahai Rasulullah), Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. (Ali Imron: 31)
- “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik”. (Ali Imron:14)
- “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu Yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah swt. yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya Allah swt. adalah pengawas atas kamu”. (An Nisa: 1)
- “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”. (Ar-Ruum: 21)
- “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah Swt akan mengkayakan mereka. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui”. (An Nur: 32)
- “Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah”. (Adz Dzariyaat: 49)
Kasih
Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam
kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang
ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila
diakhiri dengan perkawinan, maka di dalarn berumah tangga keluarga muda itu
bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan
kasih sayang.
Dalam
kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung
jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya. saling pengertian, saling
terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah
satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah
keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran,
terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu.
Yang
dapat merasakan kasih sayang bukan hanya suami atau istri atau anak-anak yang
telah dewasa, melainkan bayi yang masih merah pun telah dapat merasakan kasih
sayang dari ayah dan ibunya. Bayi yang masih merah telah dapat mengenal suara
atau sentuhan tangan ayah ibunya. Bagaimana sikap ibunya memegang/menggendong
telah dikenalnya. Hal ini karena sang bayi telah mempunyai kepribadian.
Kasih
sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang
tua, pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagal hasil curahan kasih
sayang orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas
dari kasih sayang dan perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan
terjadi bila hal itu terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
Suatu
kasus yang sering terjadi, yang menyebabkan seseorang menjadi morffinis,
keberandalan remaja, frustrasi dan sebaginya, di mana semuanya dilatarbelakangi
kurangnya perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarganya.
Macam-macam
Cinta Kasih Dari Orang Tua
Untuk
kasih sayang antara orang tua dan anak, adanya kasih sayang ini mempengaruhi
kehidupan sang anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih
sayangnya bermacam – macam demikian sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih
dapat dibedakan :
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
Orang
tua memberikan kasih sayang baik moral dan materiil sebanyak- banyaknya. Sang
anak hanya menerima dan tidak memberikan respon. Hal ini dapat menyebabkan anak
menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyampaikan
pendapat, minder, sehingga si anak tidak mampu berdiri sendiri di dalam
masyarakat
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
Dalam
hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang kepada orang tuanya,
kasih sayang ini diberikan secara sepihak, namun orang tua hanya mendiamkan dan
tidak membalas perilaku si anak, tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat
si anak.
1. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
1. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
Disini
jelas bahwa masing-masing hanya membawa hidupnya, tingkah lakunya
sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin
karena tidak adanya kasih sayang antara orang tua dan anak, masing-masing
membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika tidak perlu. Orang tua hanya
memenuhi kebutuhan materi saja.
2. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
2. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Didalam
hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan
sebanyak-banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tuadan anak sangat intim dan
mesra, saling mencintai, saling menghargai, dan saling membutuhkan. Kasih
sayang itu nampak sekali bila seorang ibu sedang menyusui tau menggendong,
bayinya itu diajak bercakap-cakap, ditimang-timang, dinyanyikan, meskipun bayi
itu tak tahu arti kata-kata, lagu dan sebagainya.
Contoh-contoh
Tentang Kasih Sayang:
- Cinta kasih antar orang tua dan anak : orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna di kemudian hari. Terdapat juga sebuah kisah dimana seorang ibu yang memotong dagingnya untuk dimakan oleh anaknya karena mereka tidak memiliki makanan dan kisah seorang ayah yang menghisap jari jempol anak nya yang membusuk dan bernanah agar anaknya tidak merasa kesakitan lagi
- Cinta kasih antara pria dan wanita : seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntaian mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
- Cinta kasih antara manusia : apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
- Cinta kasih antara manusia dan Tuhan : apabila seorang taat beribadah, menurut perintah tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih kepada tuhan penciptanya.
- Cinta kasih manusia terhadap lingkungan : apabila seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.
Contoh-contoh
tentang kasih sayang lainnya adalah:
- Sajak asrul sani “Surat Dari Ibu” mengungkapkan betapa tulus cinta kasih sayang seorang ibu kepada anaknya bukan dengan memanjakannya melainkan dengan nasehat dan petuah-petuah agar anaknya pergi menuntut ilmu ke negri seberang dan mencari pengalaman hidup sebanyak-banyaknya. Kalau anaknya telah menjadi “orang” barulah ia boleh pulang.
- “Elang Laut” asrul sani secara simbolik juga mengungkapkan pengalaman batinya tentang kasih sayang, tanggung jawab dan pengorbanan yang tulus dari seekor induk elang terhadap anak-anaknya, tanpa menghiraukan dirinya. Akhirnya sang induk gagal membawakan makanan untuk anak-anaknya di sarang, karena ditengah jalan setelah terbang mati-matian melawan badai, ia pun mati dan tenggelam ke dasar lautan. Dan anak-anaknya pun mati kelaparan di sarangnya.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata
mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang
akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah
berumah tangga. Kemesraan dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan
kemampuan bakatnya.
Kemesraan pada dasarnya
merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Kemesraan merupakan perwujudan
kasih sayang yang telah mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian
mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat
menimbulkan daya kreativitas manusia.
Filsuf Rusia, Salovjef dalam
bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang
gadis secara serius, ia terlempar dari ke luar dari cinta diri. Ia mulai hidup
untuk orang lain.” Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William
Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”, bila di Indonesia kisah Roro
mendut-Pronocitro.
Ada pula, Tingkatan
kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
- Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
- Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
- Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
Puisi Tentang Kemesraan
Berasal dari kata mesra yang
berarti sangatlah erat hubungannya. Mesra juga dapat diartikan sebagai suatu
proses hubungan yang erat. Secara istilah, kemesraan dapat diartikan sebagai
suatu keadaan dimana kita memiliki hubungan yang sangat erat kepada seseorang,
dan kita merasa sangat nyaman bila di dekatnya.
Puisi tentang Kemesraan :
KEMESRAAN
Janganlah kau berlalu.
Tinggalkan aku sepi sendiri.
Biarkan aku dama bersamanya.
Merasakan cinta sesungguhnya.
Kemesraan ...
Datanglah malam ini.
Kembali melepas rindu.
Satukan asaku asanya.
Bercerita tentang cinta.
Kemesraan ...
kutulis puisi ini.
Kupersembahkan padamu.
Walau tak indah syair puisiku.
Inilah gubahan hatiku mengingatkan padamu.
Jangan lupakan aku.
Akankah tercipta kembali.
Kemesraan kita ...
Kebersamaan kita ...
Hari seindah dulu ...
Tiada nama seharum namamu kau adalah tahta hatiku.
Janganlah kau berlalu.
Tinggalkan aku sepi sendiri.
Biarkan aku dama bersamanya.
Merasakan cinta sesungguhnya.
Kemesraan ...
Datanglah malam ini.
Kembali melepas rindu.
Satukan asaku asanya.
Bercerita tentang cinta.
Kemesraan ...
kutulis puisi ini.
Kupersembahkan padamu.
Walau tak indah syair puisiku.
Inilah gubahan hatiku mengingatkan padamu.
Jangan lupakan aku.
Akankah tercipta kembali.
Kemesraan kita ...
Kebersamaan kita ...
Hari seindah dulu ...
Tiada nama seharum namamu kau adalah tahta hatiku.
Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu
manifestasi cinta manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dalam
bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti,
nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
Tuhan adalah pencipta,
tetapi Tuhan juga penghancur segala, bila manusia mengabaikan perintahnya.
Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk
menghilangkan ketakutan itu manusia memuja-Nya. Dalam surat Al-Mu’minin ayat 98
dinyatakan: “Dan aku berlindung kepada-Mu. Ya Tuhanku, dari kehadiran-Nya di
dekatku”. Karena itu jelaslah bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan
adalah bagian hidup manusia, karena Tuhan pencipta alam semesta termasuk
pencipta manusia itu sendiri. Dan penciptaan semesta untuk manusia.
Dalam kehidupan manusia
terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan
situasi. Sholat di rumah, masjid, sembahyang di pura, di candi, di gereja,
bahkan ditempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan
kepada Tuhan atau yang dianggap Tuhan. Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena
manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal ini berarti manusia mohon
ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijksanaan,
agar ditunjukkan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala kekurangan yang ada
padanya, dan lain-lain.
Pemujaan adalah dimana kita
memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi. Pemujaan dapat dilakukan
dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur, memuja pada agama tertentu
dan kepercayan yang ada. Seperti pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaa
bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut
mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur,
dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk
menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang
untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari
pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti
bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan
keluarga.
Pemujaan dimulai sejak
manusia dilahirkan dengan akal yang dimilikinya. Manusia telah berfikir kritis
tentang alam dan kejadiannya. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengagumi dan
bersyukur kepada Sang Pencipta. Dalam mencari bentuk-bentuk pemujaan dapat
berupa ibadah sebagai media komunikasi antara manusia dengan Tuhan, membangun
tempat ibadah yang sebaik-baiknya, mencipta lagu, puisi, novel, film, dan
sebagainya yang bertema mencintai Sang Pencipta.
Dalam seni prosa misalnya
banyak cerita yang mengagungkan nama Tuhan, misalnya roman “Di Bawah Lindungan
Ka’bah” karangan almarhum Hamka, yang menitikberatkan pada kehidupan agama
sebagai latar belakang cerita. Dalam cerita ini Hamid yang tak tersampaikan
cintanya, meskipun cintanya terbalas, lebih suka mendekatkan diri kepada Tuhan.
Dalam roman ini kita jumpai moral yang tinggi para pelakunya. Kehalusan perasaan
tokoh utamanya Hamid dan Zainab dilukiskan dengan indah oleh penulisnya. Betapa
hancur hati seorang kekasih yang harus menasehati kekasihnya agar mau menikah
dengan orang lain. Padahal kekasihnya adalah belahan hatinya. Bagaimana orang
sampai hati menyerahkan belahan hatinya kepada orang lain. Pesan ibunya agar
melupakan cintanya kepada Zainab dalam lubuk hatinya karena itu dia lebih suka
menjauhkan diri.
Belas Kasihan
Belas kasih adalah kebajikan
di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain
dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial
yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam
filsafat, masyarakat, dan kepribadian.
Dalam surat Yohanes
dijlaskan ada tiga macam cinta. Cinta agape ialah cinta manusia kepada Tuhan.
Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan saudara. Dan ketiga
cinta amor ataue eros ialah cinta antara pria dan wanita. Perbedaan antara
cinta eros dan amor ini adalah cinta eros sebagai kodrati sebagai laki-laki dan
perempuan, sedangkan cinta amor karena unsur-unsur yang sulit dinanar, misalnya
gadis normal yang cantik mencintai dan mau dinikahi seorang pemuda yang kerdil.
Disamping itu masih ada
cinta lagi yaitu cinta terhadap sesama. Cinta terhadap sesama merupakan
perpaduan antara cinta agape dan cinta philia. Cinta sesama ini diberikan
istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua,
pria-wanita, dan cinta kepada Tuhan. Dalam cinta sesama ini dipergunakan
istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya,
cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya. Penderitaan ini
mengandung arti yang luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim, yatim piatu,
penyakit yang dideritanya atau sebagainya.
Jadi kata kasihan atau
rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain.
Kemudian apa bedanya Rahmah dengan Rahman? Kalau Rahman ada unsur memberi.
Misalnya seseorang memusuhi kita, tetapi kita tidak membalasnya, malahan kita
jadikan dia sebagai teman baik. Jadi pengertian rahmah adalah kita menaruh
perhatian (simpati) terhadap penderitaan orang lain, lalu kita menunjukkan
jalan keluar kepadanya. Tetapi kalau kita menaruh rasa simpati kepada orang
yang tidak dalam kesulitan, sehingga menyebabkan rusak (menjerumuskan), maka
hal itu disebut memanjakan.
Dalam surat Al –Qolam ayat
4,” maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan
adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi sangat
dipujikan oleh ALLAH SWT.”
Perbuatan atau sifat menaruh
belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai potensi untuk
berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia mengggugah potensi belas kasihannya
itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah
oleh ALLAH SWT.
Dalam esai on love ada
pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuaan tanpa syarat.itu berarti,dalam
rasa belas kasihan tidak terkandung unsure pamrih.Belas kasihan yang
kita tumpahkan benar-benar dari lubuk hati yang ikhlas.Kalau kita
memberikan uang pada pengemis agar mendapatkan pujian,itu berarti tidak
ikhlas,berarti ada tujuan tertentu.Hal seperti itu banyak terjadi
dalam masyarakat.
Cara-cara Menumpahkan Belas
Kasih
Dalam kehidupan banyak
sekali yang harus kita kasihani dan banyak cara kita menumpahkan belas kasihan.yang perlu
kita kasihani antara lain: Yatim piatu, orang-orang jompo yang tidak mempunyai
ahli waris, pengemis yang benar-benar tidak mampu bekerja, orang sakit dirumah
sakit, orang cacat, masyarakat kita yang hidup menderita dan sebagainya. Orang
–orang itu umumnya menderita lahir dan batin dan umumnya sedikit tangan yang
menaruh belas kasihan.
Berbagai macam cara orang
memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi. Ada yang
memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian,
makanan dan sebagainya. Sungguh, alangkah baiknya jika kita dapat lebih
berempati terhadap orang yang membutuhkan.
Perbuatan atau menaruh belas
kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas
kasihan. Belas kasihan yang kita tumpahkan benar-benar keluar dari lubuk hati
yang ikhlas.
Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan
merupakan cinta kasih antara orang-orang yang sama-sama sebanding, sedangkan
cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah tanpa
daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut,
kedua-duanya mempunyai persamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak
terbatas kepada seseorang saja. Bila saya kasihi saudara saya, semua anak saya,
disamping itu bahkan saya kasihi semua anak-anak yang membutuhkan saya.
Berlawanan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis,
yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna. Pada hakekatnya cinta kasih
tersebut bersifat ekslusif bukan uiversal., dan juga barangkali merupakan
bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Pertama-tama cinta kasih
erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh
cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman
intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara
saja. Untuk mereka intimitas atau kemesraan itu terutama diperoleh dengan
cara hubungan seksual.
Keinginan seksual menuju
kepada penyatuan diri, tetapi sekali-kali ukan merupakan nafsu fisis belaka,
untuk meredakan ketegagan yang menyakitkan. Keinginan seksual degan udah dapat
dicampuri oleh tiap-tiap eprasaan yag mendalam, sedangkan cinta kasih merupakan
satu diantaranya. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untukbersatu secara
seksual. Daya tarik seksual untuk sementara waktu menimbulkan khayalan
penyatuan.
Dalam cinta kasih erotis
terdapat ekslusivitas yangtidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan
cinta kasih keibuan. Sering kita jumpai seapsang orang-orang yang sedang saling
mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainnya. Cinta
kasih mereka sebenarnya merupakan egoism dua orang , mereka adalah dua orang
yang saling menemukan kesamaan. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih
terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keitsertaan dengan
semua aspek kehidupan orang-orang lain, tapi bukan dalam arti cinta kasih yang
mendalam.
Cinta kasih erotis apabila
ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian, yaitu bahwa seseorag
sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam dalamnya.
Hal ini memang merupakan dasar gagasan bahwa suatu pernikahan tradisional, yang
kedua mempelainya tidak pernah meiliki jodohnya sendiri. Dalam kebudayaan
barat/zaman sekarang, gagasan itu ternyata tidak dapat diterima sama sekali.
Ada pula orang yang memandang bahwa factor yang penting di dalam cinta kasih
erotis itu adalah keinginan.
Dengan demikian maka, baik
pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun
pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain daripada perbuatan kemauan.
Oleh karena itu, gagasan bahwa hubungan pernikahan mudah saja dapat diputuskan
apabila orang tidak bersukses didalamnya, merupakan gagasan bahwa hubungan
semacam itu, didalam keadaan bagaimanapun, tidak boleh diputuskan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manusia pada hakikatnya
tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang.Cinta kasih Ideal itu
adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau sering juga
di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang
satu sama lain.
Cinta itu mulia, bisa sangat
indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai
dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan
bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam
angan-angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang
luar biasa.
artikel ini sangat bagus, terimakasih atas infonya gan
BalasHapus